Warganya Positif DBD, Dinkes Lampung Barat Lakukan Fogging

Madani-News.com – Lampung Barat – Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Barat (Lambar) bekerja sama dengan Puskesmas Balikbukit, binmas Polres, dan Kodim 0422 melakukan fogging atau pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan Sp Serdang, Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat, Senin (03/2020).

Fogging itu dilaksanakan terkait laporan dari RSU setempat ada tiga warga Sp Serdang, Liwa, yang terserang demam berdarah dengue (DBD) pada akhir Januari lalu.

Ketiga warga yang terserang DBD merupakan satu keluarga. Mereka adalah Amoi bersama anaknya.

Kepala Puskesmas Liwa Harjunadi mengatakan fogging dilaksanakan di dua titik, yaitu Sp Serdang mengarah ke perbatasan lingkungan Sukamakmur dan Sp Serdang mengarah ke Gang Masjid yang dilakukan dengan radius 250 meter. Pengasapan itu dilakukan setelah adanya informasi lebih dari satu warga positif terserang DBD dalam satu lokasi berdasarkan hasil diagnosis dokter.

Harjun menambahkan fogging akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan terhadap nyamuk Aedes aegyptidewasa. Kemudian tujuh lagi dilaksanakan untuk membunuh kemungkinan adanya larva nyamuk yang ada saat ini, yang nantinya dimungkinan telah berkembang menjadi nyamuk.

“Walaupun seranganya terjadi sudah 2 minggu lalu dan pengasapanya baru dilakukan saat ini, itu tidak masalah karena masa inkubasinya masih berlangsung,” katanya.

Sementara itu petugas dari Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Lambar Ari Sunarto mendampingi Kadis Paijo, mengimbau agar masyarakat menjaga kesehatan lingkungan untuk menghindari perkembangan jentik nyamuk Aedes aegypti.

“Upayakan bak penampungan selalu tertutup rapat. Kemudian rajin menguras bak air. Mengubur setiap kaleng-kaleng bekas atau benda lainnya yang berisi air dan berpotensi menjadi tempat nyamuk berkembang biak,” katanya.

Dia menambahkan pertengahan Januari lalu fogging juga dilaksanakan di Kecamatan Way Tenong. Hal itu karena di wilayah tersebut ada beberapa yang terserang DBD.

Meskipun kasus DBD di Lambar umumnya dapat dari impor, ada jentik nyamuk Aedes aegypti lalu berkembang menjadi nyamuk dewasa. Kemudian nyamuk tersebut menggigit penderita dan kembali menggigit orang lain, maka dapat dipastikan orang itu akan tertular DBD.

Untuk Liwa, kata dia, merupakan daerah lintas dengan masyarakatnya juga banyak yang sering berpergian keluar daerah sehingga tidak heran jika kasus DBD di Lambar paling banyak di Liwa.

Selain penyemprotan, puskesmas juga membagikan abate di lingkungan sekitar Sp Serdang. Kemudian mengambil sample jentik nyamuk dari salah satu rumah warga untuk diperiksa. (*)