Antisipasi Virus Corona, Greatedu Siap Fasilitasi Belajar-Mengajar Dari Rumah

Jakarta – Masuknya virus corona COVID-19 di Indonesia menjadi perhatian semua pihak, tak terkecuali dunia pendidikan. Bahkan, Pemerintah Kota Depok mempertimbangkan untuk meliburkan sekolah-sekolah di Kota Depok apabila virus corona semakin mewabah. Hal ini disampaikan oleh Walikota Depok Muhammad Idris Abdul Somad dalam jumpa pers yang digelar pada Senin (02/03/2020) di Balai Kota Depok, Jawa Barat.

Sementara itu, menurut pendiri startup pendidikan GreatEdu Robert Edy Sudarwan masuknya virus corona ke Indonesia tidak harus menghentikan proses belajar dan mengajar. Robert menilai, perkembangan teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk meminimalkan pertemuan di ruang-ruang publik.

“Bagaimanapun aktivitas belajar dan mengajar harus terus berjalan, meski virus corona sudah masuk ke Indonesia,” Kata Robert dalam rilis medianya, Rabu (04/03/2020) di Jakarta.

“Sebenarnya dengan bantuan teknologi, dengan tatap muka langsung atau tidak, interaksi dan proses belajar mengajar antara murid dan guru bisa tetap berlangsung. Pada prinsipnya proses belajar dan mengajar tidak boleh terganggu apapun yang terjadi, dan kami di GreatEdu dapat membantu hal itu,” tambah CEO Aplikasi yang mengusung konsep Crowd Learning ini.

Menurut Robert, aplikasi GreatEdu sebagai digital platform yang ia bangun bersama koleganya itu dapat membantu aktivitas belajar dan mengajar dengan layanan yang saling terintegrasi.

“Para murid dan guru bisa menggunakan webinar di aplikasi kita, sementara bahan ajar bisa diupload di Greatpedia dan jika dirasa perlu ada latihan soal, para guru bisa membuatnya dengan menggunakan fitur exersice” terang Robert.

“Sehingga para murid dapat belajar di rumah-rumah mereka tanpa harus pergi ke sekolah di tengah kondisi virus corona ini” kata Robert.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dengan didampingi Menteri Kesehatan dr Terawan pada Senin (02/03/2020) mengumumkan adanya dua orang pasien terduga corona di Depok, Jawa Barat. Pasien tersebut diduga terjangkit dari seorang Warga Negara Jepang yang beberapa waktu lalu datang ke Indonesia. (*)