Pringsewu – Anggota DPRD Provinsi Lampung, Elly Wahyuni, mengajak masyarakat untuk terus memperkuat persatuan dan meneguhkan nilai-nilai kebangsaan di tengah dinamika zaman yang kian kompleks. Hal itu disampaikannya saat menggelar kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIPWK) di Pekon Ambarawa Timur, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, Sabtu (20/9/2025).
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber nasional, Prof. Toto Gunarto dan Untung Supomo, yang memberikan materi tentang pentingnya pengamalan Pancasila dalam menjaga keutuhan bangsa di tengah perubahan sosial, politik, dan teknologi yang pesat.
“Pancasila adalah dasar sekaligus arah hidup kita sebagai bangsa. Tantangan globalisasi, arus informasi digital, hingga pergeseran nilai budaya tidak boleh membuat kita kehilangan identitas,” ujar Elly Wahyuni, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Lampung.
“Justru dengan mengamalkan Pancasila, kita bisa menjadi bangsa yang tangguh, berdaulat, dan tetap berdiri kokoh,” tambahnya.
Bangun Kesadaran Kolektif Jati Diri Bangsa
Elly menegaskan, pembinaan ideologi Pancasila bukan sekadar program rutin, melainkan gerakan sadar untuk mengembalikan jati diri dan kesadaran kolektif bangsa Indonesia.
Menurutnya, kegiatan seperti PIPWK harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda yang kini menghadapi derasnya arus ideologi dan informasi global.
“Kami ingin pemuda di desa-desa Lampung memiliki pemahaman kebangsaan yang kuat. Mereka harus menjadi generasi yang cerdas, tidak mudah terpengaruh hal-hal yang dapat merusak persatuan, dan mampu menjadi motor pembangunan daerah,” tegas politisi asal Partai Gerindra itu.
Pancasila Sebagai Modal Sosial dan Hukum Kehidupan Bangsa
Dalam pemaparannya, Prof. Toto Gunarto menekankan bahwa Pancasila merupakan modal sosial terbesar bangsa Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian global.
“Pancasila tidak boleh hanya menjadi slogan. Nilai-nilainya harus dihidupi dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari lingkungan keluarga hingga masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Untung Supomo menyoroti pentingnya menegakkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kebijakan hukum dan keputusan publik, baik di tingkat daerah maupun nasional.
“Ketertiban sosial dan keadilan hukum akan kokoh jika semua keputusan berpijak pada nilai-nilai dasar Pancasila,” katanya.
Perkuat Ketahanan Ideologi dari Desa
Elly Wahyuni menilai, ketahanan ideologi bangsa justru harus dibangun dari desa, tempat nilai-nilai gotong royong dan solidaritas sosial tumbuh. Melalui kegiatan seperti PIPWK, ia berharap masyarakat semakin memahami bahwa menjaga persatuan dan keutuhan bangsa adalah tanggung jawab bersama.
“Membumikan Pancasila bukan hanya tugas pemerintah, tapi kewajiban moral setiap warga negara,” tegasnya.
“Saya akan terus hadir bersama masyarakat, bukan hanya sebagai wakil rakyat, tapi sebagai bagian dari gerakan menjaga ideologi bangsa.”
Membangun Karakter Kebangsaan di Era Digital
Melalui kegiatan PIPWK, DPRD Provinsi Lampung berkomitmen memperkuat pendidikan ideologi kebangsaan agar masyarakat, khususnya generasi muda, tidak mudah terjebak dalam paham ekstremisme, hoaks, maupun disinformasi digital.
Program ini sekaligus menjadi wadah mempererat hubungan antara wakil rakyat dan masyarakat, sehingga nilai-nilai Pancasila — seperti gotong royong, keadilan sosial, dan cinta tanah air — benar-benar hidup dalam keseharian warga. (Red/Adv)