Lampung Tengah – Menggabungkan nilai spiritual dan semangat pemberdayaan ekonomi, Eri Hermawan, Penyuluh Agama Islam KUA Rumbia, menjadikan wakaf tanaman produktif sebagai bagian dari gerakan dakwah inovatif.
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di Majelis Taklim An-Nisa, dan mendapat sambutan hangat dari para jamaah, khususnya kaum ibu.
Gerakan yang mulai dirintis Eri sejak tahun 2019 ini bertujuan mengajak umat memaknai wakaf secara lebih luas, tidak hanya sebatas tanah dan bangunan, tetapi juga tanaman bernilai ekonomi tinggi seperti alpukat, petai, dan kelapa. “Wakaf tanaman adalah bentuk ibadah jangka panjang yang dapat memberikan manfaat berulang bagi masyarakat.
Selain berpahala, hasilnya bisa membantu kebutuhan sosial dan ekonomi umat,” ujar Eri dalam penyuluhan.
Kegiatan di Majelis Taklim An-Nisa diikuti puluhan jamaah yang antusias mendengarkan paparan Eri. Dengan gaya komunikasi yang sederhana dan persuasif, ia mengajak masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam pohon yang bisa diwakafkan kelak.
Menurut Eri, hasil dari wakaf tanaman dapat dikelola untuk keperluan pendidikan, santunan anak yatim, hingga penguatan dana kegiatan keagamaan.
Pendekatan ini menjadikan wakaf sebagai instrumen ekonomi umat yang produktif dan berkelanjutan. “Gerakan ini tidak hanya soal menanam pohon, tetapi menanam manfaat untuk masa depan. Inilah bentuk dakwah yang menyentuh aspek spiritual dan sosial sekaligus,” jelasnya.
Dengan gerakan wakaf tanaman produktif, Eri Hermawan membuktikan bahwa dakwah bisa menjadi lebih kontekstual dan solutif. Ia berharap ke depan semakin banyak masyarakat yang tergerak untuk ikut serta, demi mewujudkan umat yang berdaya, mandiri, dan maslahat. (Red)