Bandar Lampung – Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Syukron Muchtar, menegaskan bahwa teknologi tidak seharusnya dianggap sebagai ancaman bagi budaya, melainkan sebagai alat yang dapat memperkuat dan memperluas nilai-nilai kearifan lokal.
Hal itu disampaikan Syukron Muchtar saat menghadiri kegiatan pembinaan kebudayaan dan literasi digital bersama para pelajar dan komunitas kreatif di Bandar Lampung, Kamis (16/10/2025). Dalam kegiatan tersebut, ia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga warisan budaya daerah melalui inovasi berbasis teknologi.
“Teknologi bukan ancaman bagi budaya, ia hanyalah alat. Baik atau buruknya tergantung pada tangan yang menggunakannya. Justru dengan teknologi, nilai-nilai budaya bisa menjangkau lebih luas dan dikenal oleh masyarakat,” ujar Syukron.
Menurutnya, di tengah derasnya arus digitalisasi dan globalisasi, masyarakat—terutama generasi muda—tidak boleh kehilangan akar budaya yang menjadi identitas bangsa. Ia menilai kemajuan teknologi harus diimbangi dengan semangat untuk menjaga moral, tradisi, dan nilai luhur yang diwariskan para pendahulu.
Syukron juga mengapresiasi berbagai komunitas lokal dan pelaku seni di Lampung yang mulai memanfaatkan platform digital untuk memperkenalkan kebudayaan daerah, seperti musik tradisional, tarian, kuliner khas, hingga kerajinan tangan.
“Kita harus dorong lahirnya lebih banyak konten kreatif yang mengangkat budaya Lampung. Dengan cara itu, anak muda bukan hanya menjadi pengguna teknologi, tapi juga menjadi duta budaya yang memperkenalkan Lampung ke dunia,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Syukron Muchtar juga mengajak pemerintah daerah untuk memperkuat kolaborasi antara pelaku seni, lembaga pendidikan, dan komunitas digital agar promosi kebudayaan berjalan berkelanjutan dan terarah.
Ia menegaskan, DPRD Provinsi Lampung berkomitmen mendukung kebijakan yang berpihak pada pelestarian budaya melalui pendekatan modern dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Kita ingin budaya Lampung bukan hanya dikenang, tapi juga hidup dan tumbuh bersama kemajuan teknologi,” tutup Syukron. (Red/Adv)